Minggu, 02 Desember 2007

Masih tentang keHIDUPan...

...berangkat dari kisah yg nyata dalam kehidupan kita, seseorang atau lebih dari seorang atau suatu keluarga...atau sekelompok orang...hidup dalam kekayaan yang berlimpah, penuh dengan harta yang luar biasa banyaknya... ia atau mereka pun hidup dengan gaya yang berbeda dari seseorang atau sekelompok orang lainnya yang mungkin jumlahnya lebih banyak.
Katanya, semua karena usaha dan kerja keras mereka selama ini... konon dahulu kala mereka hidup penuh dengan kesulitan, bahkan orang tua mereka sempat merasakan pahitnya kehidupan..tanpa makan lebih dari sehari...
Luar biasa, saat ini mereka serba berlebihan...minum bahkan mandi pun harus dengan air "khusus" yang tidak boleh tercemar (takut kulit mereka akan rusak karena sangat sensitif)..Belanja tidak pernah menginjakkan kaki di pasar traditional, hanya di hypermarket atau supermarket pilihan (dengan barang-barang import tentunya..) itupun ada pembantu khusus yang melakukannya...
Setiap hari sibuk dengan aktivitasnya menghitung dan memikirkan bagaimana melipatgandakan kekayaan (padahal kekayaan yang sekarang pun belum tentu habis 7 turunan)... Segala pengeluaran di kantor atau perusahaan dihitung sangat detail, pengurangan karyawan sudah biasa... menurut mrk sangat gampang mencari orang di zaman ini, krn memang pekerjaan sangat sulit didptkan bagi mereka sebahagian orang dari kelompok lainnya (maklum, sebagian besar tanah dan lapangan pekerjaan yang ada milik "seseorang" atau "sekelompok orang" dari sebagian lainnya...)
Sungguh menarik melihat kenyataan ini... Lupakah mereka bahwa kekayaan atau kelebihan yang mereka miliki sekarang ini adalah "sepenuhnya" pemberian Yang Maha KUASA ? itupun karena kesabaran dan ketaatan orang-orang tua mereka dahulu... yang tiap malam berdoa memohon kepadaNYA agar dapat keluar dari kemiskinan..dapat memperoleh sesuap nasi yang telah lama dirindukan perut mereka...Saat ini diberikan bahkan lebih dari hanya sesuap nasi...semata-mata karena kasih dan sayangNYA...
Apa yang terjadi? mereka yang berlebihan mulai menghitung-hitung setiap Rupiah atau Dollar yang mereka miliki... Padahal TUHAN tidak pernah menghitung-hitung pemberianNYA...
Sungguh manusia memang sangat mudah "lupa" akan dirinya dan bagaimana TUHAN menampakkan diriNYA dalam kehidupan kita...
...kaya-miskin, terkenal-terhina, senang-sedih, sehat-sakit...bagian dari kehidupan yang nyata kita hadapi, kita lihat bahkan kita rasakan... Sudahkah kita berSYUKUR dengan berbagi dengan sesama, saling membantu, saling menghormati, saling pengertian, saling berkasih sayang...memberi dan diberi adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan...sadarkah kita??? TUHAN sungguh berada diantara pasangan "kata" diatas... DIA tampak dan hadir diantara kaya-miskin, terkenal-terhina, senang-sedih, sehat-sakit...
kita hanyalah media yang menjalankan apa yang diperintahkan olehNYA dan menjauhi apa yang dilarang olehNYA... Jadilah media yang terbaik, seperti apa yang seharusnya... seperti kehendakNYA, sesuai dengan naskah terindah yang telah DIA ciptakan...
(firman ALLAH SWT : ...maka janganlah engkau berbuat kerusakan di muka bumi...)
Wahai Si Kaya...kasihilah mereka yang Miskin, karena engkau diberikan kemudahan untuk itu...
Wahai Si Sehat...bantulah mereka yang Sakit, karena engkau diberikan kemudahan untuk itu...
Wahai Si Kuat...bantulah mereka yang Lemah, karena engkau diberikan kemudahan untuk itu...
Wahai Si Miskin...doakanlah mereka yang Kaya, karena engkau diberikan kemudahan untuk itu...
Jadikan keindahan hadir dalam hidup ini... dengan selalu memberikan yang terbaik...
Semoga kita senantiasa terjaga untuk selalu mengingat TUHAN, diberikan kemampuan bersyukur, dan diampuni segala dosa-dosa yang telah banyak kita lakukan, amiin YRA...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

...Manusia lamban dalam menangkap pesan TUHANnya dan mudah melupakan hikmah atau pesan yang disampaikan TUHANnya...Seketika harta yang berlimpah membuatnya lupa bahwa itu diberikan untuk berbagi dengan mereka yang kekurangan, karena dahulu mereka pun merasakan hal serupa, sehingga TUHAN pun memberikan kelebihan harta kekayaan kepada mereka dengan harapan mereka lebih mudah mengeluarkan harta tersebut di jalanNYA...namun sebahagian mereka "lupa" akan apa yang seharusnya mereka lakukan atas pemberianNYA...
Sesungguhnya di dalam kesulitan terdapat kemudahan, sungguh di dalam kesulitan terdapat kemudahan..(firman ALLAH SWT)
Kalimat tersebut diulang 2x (dua kali) agar manusia memperhatikan... bahwa kesulitan adalah "keMUDAHan"... Maka seharusnya, Si Kaya yang pernah merasakan sulitnya hidup Miskin dapat dengan mudah dan ikhlas mengeluarkan sedikit atau banyak hartanya untuk membantu si Miskin... atau Si Sakit yang pernah merasakan kesulitan dalam sakitnya dapat mensyukuri nikmat sehatnya dengan mengisi kesehatannya untuk berbuat baik, berkasih sayang, dan beribadah kepadaNYA... Si Kuat dapat lebih mengerti dan melindungi Si Lemah, karena dulu merasakan sulitnya menjadi orang yang lemah tanpa daya... dan seterusnya...
Jadikan dunia ini Surga yang indah, dimana kita dapat merasakan kehadiranNYA dengan saling memberi, tolong menolong, saling menghargai dan menebar cinta damai...
Love and Peace...FRK

Anonim mengatakan...

...sungguh nikmat bagi mereka yg diberi "RASA" dan kemampuan untuk ber"SYUKUR"...
Maka ia akan selalu bersikap tenang dan tentram, karena ia tidak perlu apa-apa lagi, tidak merasakan kurang atau lebih, bangga atau kecewa...yang ada hanya keINDAHan dan keBESARan SANG MAHA KUASA...TUHAN YME...ALLAH SWT.
...tidak sedikit manusia yg terperangkap dalam kebingungan dan ketakutan mereka...mencari dimana gerangan TUHAN berada? tidak sedikit pula yang kecewa karena tidak menemukanNYA, setelah begitu banyak cara dan kejadian yang telah menimpa mereka...dimanakah ENGKAU wahai TUHANku?
...mungkin saya kurang paham, bahkan cenderung tidak tahu tentang ilmu keagamaan...tetapi tampak banyak yang mengaku ber"ILMU" dan faham tentang agama atau keyakinan, namun belum pernah merasakan keberadaanNYA ???
...dengan dangkalnya pengetahuan saya, sikap atau reaksi dimana pertanyaan "dimanakah TUHAN?" sering kita ungkapkan...menurut saya, pertanyaan itu mencerminkan posisi dan kondisi seseorang yang semakin jauh dari zat yang mereka kenal dengan "TUHAN" itu sendiri...
(...Sesungguhnya TUHAN sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat lehermu...)
Sungguh saya sangat yakin dengan pesan diatas, bahwa TUHAN tak pernah jauh dari kita jika kita meyakini demikian, sebaliknya DIA akan sangat jauh dan terus menjauh jika keyakinan kita demikian pula...(TUHAN sebagaimana sangka kita terhadapNYA)
TUHAN dengan segala sifatNYA yang sangat NYATA dan BESAR tampak dalam kehidupan kita...
Jangan-jangan pencarian kita akan TUHAN hanya untuk kepentingan-kepentingan duniawi yang didorong oleh nafsu syaitan atau iblis atau apa saja yang dapat anda sebutkan dari perwujudan sesuatu yang buruk atas kehidupan yang telah ditetapkan fitrahNYA oleh sang PENGUASA alam beserta isinya ini...
Semoga Sholawat dan Salam tercurah bagi baginda RASULULLAH SAW beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya...
Yaa RABB, ampuni hambamu yang dzholim dan fakir ini, sungguh keBESARanMU adalah kecil dan tiadanya keakuan dalam diri kami...
Salam hangat...(frk-the walker)